(Foto Ist: Tgk Saidul Alumni Dayah Babuss'adah Sp Dama dan Alm Tu Sop Jeunieb)
Aceh Utara-Tgk. H. Muhammad Yusuf bin Abu H. Abdul Wahhab atau akrab disapa Tu Sop Jeunib kadang juga Ayah Jeunib, beliau merupakan salah seorang Ulama Kharismatik Aceh, Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib Kab. Bireuen, Aceh.
Ulama kelahiran Blang Mee Barat Kec. Jeunib 12 Desember 1964 ini juga merupakan Imam Besar Barisan Muda Ummat ( BMU ), satu organisasi yang bergerak di bidang sosial, membantu masyarakat miskin membedah dan membangun rumah-rumah mereka yang sudah tak layak huni, serta aktif diberbagai kegiatan sosial masyarakat lainnya.
Kiprah Ayah dibidang pendidikan sudah tak diragukan lagi, sosok yang berwibawa, penuh kharisma, santun, ramah dan senantiasa menebar senyum ini merupakan motivator ummat, beliau seorang da'i yang tak kenal lelah dalam mentransfer ilmu yang dimilikinya, semuanya dilakukan untuk satu tujuan " mencerdaskan ummat dan menumpas tuntas kejahilan".
Ayah juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh ( HUDA ) mulai dari 2018. Posisi strategis itu dimanfaatkan baik oleh Ayah dalam mensyiarkan dakwah keilmuan, hampir semua tau bahwa HUDA berhasil membentuk dan mengembangkan program Training Kader Dakwah ( TKD ).
Adanya TKD memberikan dan membangkitkan kembali ghirah anak muda dan remaja Aceh, hampir disemua desa TKD itu ada, melalui TKD anak-anak muda dan remaja diajarkan ilmu-ilmu pengetahuan, leadership, ketangkasan diberbagai bidang serta mengabdi untuk Agama, Bangsa dan Negara.
Semua dedikasi Ayah terhadap Ummat dan Agama, layak dan patut dikenang seumur masa, serta tentu Ayah pantas dikatakan Tokoh Pendidikan Aceh.
Bidang lainnya, Ayah Jeunib juga seorang intelektual yang alot, pemikiran beliau yang tangkas dan jenius menjadikan Ayah sebagai sosok Ulama yang tidak hanya aktif dibidang mengajarkan ilmu Agama, tapi juga ikut andil dalam intelektualitas Bangsa. Beberapa pemikiran jenius Ayah sempat dituangkan dalam beberapa tulisan yang sudah dibukukan.
Intelektual seorang Ayah Jeunib juga mengarah kepada kemahiran beliau dibilang siyasah ( perpolitikan islam ) serta berbagai khazanah keilmuan lainnya.
Kini, Ayah Jeunib telah pergi dengan semua ilmu dalam dirinya, meninggalkan kita didunia fana ini. Pun begitu, dapat dipastikan bahwa hanya Jasad Ayah yang pergi berpisah dengan kita, namun bayangan, cinta dan kecintaan terhadap beliau mungkin sulit untuk dihapuskan.
Banyak kenangan dan nasehat yang saya pribadi dapatkan dari seorang Ayah Sop, baik secara langsung maupun virtual. Diantara kalam dan nasehat yang paling berkesan dari ribuan yg berkesan lainnya adalah ketika Ayah memompa dan mengglembeng semangat kami para generasi muda.
" Kita tidak berdosa jika meninggalkan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan tapi kita akan berdosa jika meninggalkan sesuatu yang bisa dan mungkin kita lakukan tapi kita tidak mau melakukannya". Petuah ini menjadi amunisi bagi kita semua untuk terus berbuat sebisa mungkin untuk kebaikan dan perbaikan, yang kesemuanya itu tentunya bakal memudahkan jalan kita ketika menghadapi kematian.
Ayah juga menekankan agar kita semua menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dengan mengaplikasikan rasa sabar dan syukur dalam segala situasi dan kondisi. Semua nasehat-nasehat itu akan terus membumi dan takkan pernah hilang ditelan masa.
Sekilas dari saya, Saidul Bariza sebagai seorang pengagum Ulama Kharismatik Aceh, Ayah H. Muhammad Yusuf A. Wahab.
(Selamat Jalan Ayah. Do'a Kami Semoga Allah SWT Tempat Ayah di Surganya: Amiin) 🤲