Tumpas Aceh-Sie Reuboh terbuat dari daging sapi beserta lemak-lemak yang melekat pada dagingnya. Lalu dimasak dengan dicampur rempah dapur ala kadar. Warnanya kuning keemasan dan pasti menggugah selera.
"YANG PALING PENTING DARI PROSES PEMBUATANNYA ADALAH DENGAN MEMAKAI CUKA YANG TERBUAT DARI AIR NIRA ALIAS CUKA ATAU IË JÔK"
Sie reuboh sering kita jumpai ketika meugang puasa, bulan Ramadhan, meugang hari raya Idul Fitri hingga Idul Adha. Di setiap rumah masyarakat Aceh Besar akan selalu dijumpai sie reuboh pada setiap hari sakral tersebut.
Seperti halnya, salah satu warga (Ibu Salbiah) di Desa Cot Karieng, Blang Bintang, Aceh Besar. Beliau sudah terbiasa memasak daging sie reuboh sejak usia remaja, resepnya pun beliau dapatkan dari keluarga besar nya terdahulu. Tradisi meugang ini sudah menjadi rutinitas, terutama pada keluarganya yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
Tak tanggung-tanggung, banyak warga sekitar dan juga lainnya meminta dibuatkan sie reuboh dengan takaran yang sesuai. Bahkan, ada juga warga yang ingin belajar memasak sie reuboh dengan resepnya yang sudah ada turun-temurun dari pendahulunya.
Menurutnya, sie reuboh ini merupakan masakan khas Aceh dengan segudang sejarahnya, terutama saat masa penjajahan dulu. Masakan sie reuboh ini juga menjadi ciri khas, salahsatunya adalah bisa disimpan dengan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan dalam sie reuboh itu ada dimasukkan air cuka yang bertujuan bisa bertahan lama ketika dimakan.